Special for your loving life...

...Do the best for our life...

Sunday 20 February 2011

Preventing Violent Conflict

Kajian mengenai resolusi konflik global merupakan suatu diskursus yang harus dikembangkan oleh para ilmuan politik dan sosial dengan tujuan mencari pemecahan konflik-konflik, baik laten atau pun manifes, yang terjadi dalam dunia internasional. Apalagi dalam pemecahan konflik yang terjadi di era kontemporer saat ini, usaha-usaha tersebut pada dasarnya tidak dapat menghentikan atau menghilangkan suatu konflik, tetapi lebih condong ke arah mencegah konflik-konflik yang ada agar tidak menjadi suat bentuk kekerasan, seperti pemberontakan, pelenyapan etnis, hingga menuju satu titik perang. Menyikapi hal ini, perlu dibentuk suatu usaha yang disebut Preventing Violent Conflict. Usaha-usaha ini merupakan tujuan utama dari tindakan resolusi konflik yang muncul pertama kali di awal tahun 1950-an. Dalam perkembangannya, usaha-usaha pencegahan terhadap munculnya kekerasan dalam suatu konflik yang terjadi antar-aktor di dalam sistem global internasional, bukan lagi merupakan tindakan sederhana yang bisa dilakukan, melainkan karena ada perubahan pada beberapa aspek di dalam konflik tersebut. Satu contoh dapat diambil dari perubahan format dan kebijakan perang dari Perang Napoleon, Perang Dunia I dan II, serta Perang Dingin. Perubahan format konflik tersebut pada akhirnya bukan hanya membawa dampak domestik atau regional saja, melainkan semakin melebar ke arah sistem global saat perang kontemporer terjadi (era Post-Cold War). Kondisi ini ditandai dengan efek global yang menyerang media informasi, meningkatnya arus para pengungsi perang, dan dampak terhadap destabilisasi di beberapa kawasan internasional. Dan dalam waktu yang bersamaan, kondisi lain juga mencuat dengan melemahnya norma-norma kedaulatan dan membukanya ruang lebar bagi dunia internasional untuk menginterferensi konflik-konflik tersebut secara mudah. Dari beberapa uraian awal tersebut, lingkup Preventing Violent Conflict ini lebih mengeksplor tentang bagaimana konflik-konflik yang ada dapat dicegah untuk tidak menimbulkan suatu tindakan kekerasan.

Dari artikel yang ditulis oleh Hugh Miall, dijelaskan bahwa ada dua tipe yang dapat digunakan untuk mengkaji sebuah tindakan pencegahan yang bisa menghasilkan suatu kekerasan dari suatu konflik yang dilakukan oleh aktor-aktor tertentu. Dua tipe tersebut adalah light prevention dan deep prevention. Untuk tipe light prevention, pencegahan yang dilakukan hanyalah melihat permasalahan dan menemukan indikasi penyebab serta bagaimana mencegah konflik yang ada tersebut hanya dari luarnya saja. Hal ini berkebalikan dengan deep prevention, yang menekankan perlu adanya tindakan identifikasi pencegahan konflik yang dikaji lebih dalam, misalnya dilihat dari akar permasalahan yang ada, hubungan kausalitas antar-aktor yang berkonflik, serta menindaklanjuti hubungan kepentingan yang ada dari aktor-aktor tersebut. Dari format preventing awal ini, langkah berikutnya adalah perlu adanya informasi lingkup atau skup dimana perang atau konflik itu terjadi. Dan disini, Hugh Miall menyatakan bahwa ada dua lingkup besar yang merupakan ranah utama penerapan dari aplikasi light prevention dan deep prevention, yaitu interstate conflict dan non-interstate conflict. Contoh yang dapat diambil adalah kasus-kasus yang terjadi di Kosovo (antara Serbia-Albania), yang menunjukkan interstate conflict, dan kasus di Rwanda (antar suku Tutsi dan Hutu) yang bisa digolongkan sebagai non-interstate conflict.

Dari dua lingkup tersebut, pada dasarnya penggunaan pendekatan light atau pun deep prevention sangat perlu dilakukan. Hal ini menindaklanjuti adanya kebutuhan bagi seorang preventor untuk mengetahui lebih dalam dari semua aspek yang ada, demi mencari prevention resolution yang tidak menimbulkan banyak kerugian bagi aktor-aktor yang berkonflik. Karena dapat dipahami bahwa pencegahan konflik yang dilakukan oleh preventor pada dasarnya sangat sulit dilakukan. Apa lagi dengan kondisi konflik yang sudah panas, maka usaha tersebut akan lebih berat dan diperlukan identifikasi light dan deep prevention yang lebih dalam lagi.

Referensi

Miall, Hugh.at.all. 1999. Contemporary Conflict Resolution. UK: Politic Press

No comments:

Post a Comment