Special for your loving life...

...Do the best for our life...

Sunday 20 February 2011

Co-Evolution or Global Shift: Will Kashmir Stops India’s Rise? Which one?

Perkembangan globalisasi yang menyerang segala aspek ruang dan waktu dalam sistem global telah membawa perubahan besar dan drastis dalam lingkup dunia internasional. Dimulai dari perubahan lajur media informasi dan teknologi, hingga mempengaruhi aspek krusial yang ada dalam studi Hubungan Internasional. Bukti yang dapat dilihat berkaitan dengan munculnya tatanan dunia baru dengan keseluruhan konsep politik, ekonomi, pertahanan, dan segala hal yang berhubungan dengan kiprah aktor-aktor internasional tersebut dalam kredibilitasnya dalam sistem global. Mulai dari bertambahnya aktor dalam sistem global yang bukan didominasi lagi oleh negara, tetapi juga munculnya kiprah aktor non-negara yang membawa andil tersendiri. Kekuatan kekuasaan dan pengaruh yang menjadi fokus utama dari urusan dunia internasional juga semakin berkembang. Mulai dari yang hard-affair hingga smooth-affair yang memiliki kompleksitas tinggi dalam rentabng waktu yang hampir bersamaan. Selain itu, konflik yang terjadi dalam lingkup era kontemporer, juga mengalami suatu transformasi tanpa meninggalkan konsep lama. Dengan kata lain perkembangannya cukup memadai menindaklanjuti laju globalisasi yang tak dapat dihentikan. Perubahan konsep lama dari geopolitik yang mengarah ke geo-ekonomi dan geo-kultural, juga semakin menegaskan betapa perubahan drastis terjadi di masyarakat internasional ini. Kondisi-kondisi tersebut juga memunculkan banyak fakta yang merubah tatanan kekuasaan, khususnya pasca Perang Dingin. Amerika Serikat sebagai pemenang Perang Dingin tak lagi sekuat pamornya di awal-awal tahun 1990-an. Apalagi dengan adanya tragedi kemanusiaan di World Trade Center, diteruskan dengan laju pemberantasan terorisme, perang di Irak, Afghanistan, dan sebagainya. Semakin menegaskan bahwa kecenderungan dunia terhadap negara adi daya tersebut mulai berkurang. Hal ini ditambah lagi dengan meningkatnya sektor-sektor riil seperti ekonomi, teknologi, dan pertahanan yang dimiliki oleh berbagai negara di dunia, semakin menegaskan bahwa realitas negara-negara maju baru mulai bermunculan. Beberapa negara di Asia seperti Jepang, Cina, Korea Selatan, dan India, adalah beberapa negara yang mengalami perubahan besar dalam sejarah negara ini. Mulai dari peningkatan ekonomi, pasar dunia, militer, hingga teknologi dan komunikasi, telah memberikan pertanda bahwa keberadaan mereka patut diperhitungkan dan tidak menjadi kekuasaan absolut satu aktor saja.

Dari uraian singkat di atas, khusus dalam review artikel ini, kajian utamanya adalah mengenai India sebagai satu negara di kawasan Asia Selatan yang memiliki pengaruh dan integritas kuat dalam regulasinya di ruang teknologi dan komunikasi (IT) internasional. Mulai dari meningkatnya berbagai sumber ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang konsen terhadap ranah teknologi dan komunikasi. Dalam hal ini, fakta yang mencuat selama satu dekade terakhir ini adalah bahwa India memegang lingkup penting dari laju tekonologi IT dan komunikasi internasional. Namun dari berbagai kemajuan parsial dan kultural yang dimiliki oleh India, di sisi lain, negara ini sangat rentan dengan kondisi pertahanan-keamanannya yang rentan konflik. Mulai dari konflik antar-etnis, antar-agama, dan yang lebih parah adalah konflik dengan negara tetangganya sendiri, yaitu Pakistan. Meskipun dapat dikatakan bahwa antara India dan Pakistan merupakan ‘saudara lama yang berpisah’, namun dengan konsep geografi mereka yang berbatasan, pada akhirnya memberi ruang bagi konflik untuk semakin berkembang. Hal-hal yang menandai kondisi ini dapat diuraiakan dengan jelas dari berbagai sudut pandang ilmu Hubungan Internasional. Berangkat dari sejarah India dengan Pakistan yang memisahkan diri dan memutuskan untuk membangun negara sendiri. Kemudian disusul dengan meningginya konsentrasi tekanan nasional-regional terhadap negara tersebut akibat tragedi kemanusiaan yang tak pernah berhenti sejak terpisahnya Pakistan dari India. Bukti yang menyatakan fakta ini adalah adanya tiga perang yang terjadi antara dua negara tersebut pada tahun 1947-1948, 1965, dan yang terakhir tahun 1999. Bahkan berkembang ke isu penggunaan senjata nuklir di tahuan 1990 dan 2001-2001. Hingga yang terbaru, yaitu sengketa Kashmir antara dua negara bersaudara tersebut.

Sementara itu, secara garis besar uraian singkat mengenai kasus India yang mengalami kemajuan pesat dan aksi terakhir dalam menyikapi pertentangan dengan Pakistan dalam perebutan Kashmir, lebih difokuskan untuk menjawab beberapa kerangka pertanyaan utama. Diantaranya sebagai berikut: Bagaimana menjelaskan kemajuan terakhir yang dialami oleh India? Apakah kemajuan tersebut menandai suatu fakta bahwa India mengalami co-evolution atau global shift? Apakah ada evolusi geo-ekonomi atau geo-economical shift dibalik kemajuan tersebut? Dan yang terakhir apakah ada geopolitical evolutions atau geopolitical shifts yang mengikuti kemajuan dan perkembangannya itu?

Untuk uraian jawaban dari kerangka pertanyaan pertama, telah dijelaskan dalam uraian sebelumnya. Tentang bagaimana ruas kemajuan dari segi teknologi informasi (IT) dan komunikasi yang pada saat ini telah menandai arus penyebaran informasi dan komunikasi internasional. Serta dengan penjelasan tentang bagaimana sumber daya manusia India yang telah lama memulai mengenyam pendidikan tinggi yang pada akhirnya menghasilkan SDM yang berkualitas dan dipakai oleh negara-negara maju lain dalam dunia internasional, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman. Meskipun di tahun 1960-an India pernah mengalami kondisi raising-up dan setelah itu berbanding terbalik dengan turunnya kredibilitas negara ini dalam dunia internasional di tahun-tahun berikutnya. Namun, pada akhirnya, di era kontemporer ini, negara ini bisa menegakkan eksistensinya kembali. Khususnya di era setelah Perang Dingin. Satu contoh di dalm area pertahanan, pada tahun 1998, India dan Pakistan pernah mencoba penggunaan senjata nuklir yang mengejutkan dunia internasional. Perkembangan berikutnya dari berita mengejutkan tersebut adalah pada tahun 1999, muncul masalah lanjutan dengan mencuatnya perebutan kekuasaan di wilayah Kashmir yang menimbulkan banyak provokasi. Hal tersebut diperparah dengan meningkatnya intensitas dari aktor-aktor non-negara di kawasan-kawasan perbatasan India-Pakistan yang memiliki paradigma tersendiri. Mereka yang berkeinginan membalas dendam terhadap tragedi lama, akhirnya membentuk suatu kumpulan tersendiri yang melakukan tindakan-tindakan terorisme. Ada pula yang mencari sisi tersendiri dengan dukungan dan interferensi dari aktor internasional lain yang merambah pada munculnya pihak-pihak separator. Ditambah pula dengan meningginya konsentrasi krisis-krisis identitas dan masih banyak lagi dilematisasi yang menggelayuti hubungan ‘panas’ antara India dan Pakistan. Namun, lepas dari sisi gelap tersebut, terbukti kualitas India dalam peningkatan mutunya dalam segi IT di sistem global, telah memberikan kursi negara yang mulai maju dengan berbagai kemajuannya dalam segala aspek.

Kemudian merambah ke kerangka pertanyaan berikutnya, mengenai apakah peningkatan dan kemajuan yang dialami oleh India adalah bentuk suatu co-evolution atau kah global shift? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan memaparkan berbagai fakta yang ada dimulai dari regulasi politik negara tersebut. Kemudian merambah ke titik balik dimana India mulai menggiatkan SDM-nya untuk mengenyam pendidikan tinggi dan pada akhirnya menguasai ranah teknologi informasi dan komunikasi internasional. Dengan hasil akhir, India dapat memberikan peningkatan yang signifikan terhadap aspek ekonomi, pertahanan, dan sebagainya. Dalam hal ini, negara India dapat dikatakan mengalami co-evolution karena peningkatan terjadi di dalam ruang lingkupnya saja. Tapi karena kemampuannya yang semakin meningkat tinggi dan mempengaruhi ruang teknologi informasi dan komunikasi internasional, maka faktor global shift juga mengikuti perubahan co-evolution yang telah dialami oleh negara ini sebelumnya. Di lain pihak, penjelasan di atas juga ikut menjawab pertanyaan berikutnya apakah kemajuan yang dialami oleh India diikuti oleh geo-economical co-evolutions atau geo-economical shift. Maka konsep tentang berlakunya tahap pertama dari negara ini yang mengalami co-evolution kemudian disusul dengan global shift, juga telah mempengaruhi ranah perubahan geo-ekonomi negara tersebut. Hal ini jelas karena perubahan secara terstruktur dan peningkatan secara signifikan tersebut juga mempengaruhi aspek lain dari negara India, yaitu geo-ekonomi.

Dan dari kerangka pertanyaan yang menguraikan kemajuan India ini, berakhir dengan pertanyaan apakah geo-politik India juga mengalami hal yang sama saat kemajuan itu terjadi? Apakah muncul geo-political evolution atau geo-politic global shift yang mengikuti geo-ekonomi tersebut? Jika dilihat dari timeline yang ada, tentang bagimana India mampu merengkuh peningkatan kemajuannya secara teknologi informasi. Maka dapat dikatakan bahwa India juga mngalami kemajuan serupa dalam ranag geo-politiknya tetapi tidak secara keseluruhan. Hal ini juga ditandai dengan adanya fakta saat India mengalami kemajuan pesat dalam IT-nya, namun di sisi lain degenerasi kausal hubungannya dengan Pakistan mengalami penurunan drastis yang berujung dengan konflik laten yang berlangsung lama, khususnya masalah perebutan Khasmir di wilayah perbatasan.

Referensi.

Ganguli, Sumit. 2006. ‘Will Kashmir Stop India’s Rise?’ dalam Foreign Affairs, Vol. 85, No. 4 (Jul.-Aug., 2006), pp. 45-56

No comments:

Post a Comment