Special for your loving life...

...Do the best for our life...

Saturday 12 December 2009

Eropa: Konsep Providence States

Jika kita mencoba untuk memahami tentang konsep dari negara penyedia yang dikaji dari fakta dasar studi ini, kita akan tahu bahwa hal itu berhubungan dekat dengan definisi kesejahteraan yang dimiliki oleh sebuah negara, yang biasa disebut dengan sistem kesejahteraan negara. Pernyataan ini pertama kali muncul dlam sistem internasional dimulai dari julukan terhadap negara-negara kaya atau negara yang mengalami revolusi di Barat, diantaranya Kerajaan Inggris, Prancis, dan akhirnya menyebar ke negara-negara lain seperti Swedia, Amerika Serikat, dan sebagainya.

Mengacu pada encyclopedia.com yang ditulis oleh David Randall, pada intinya dia menulis tentang bentuk perkembangan dari istilah ‘penyedia’ yang pada awalnya lebih berkembang di dalam masyarakat Katolik yang menggunakannya sebagai bentuk teologi, dengan arti bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan Tuhan adalah penyedia segala kebutuhan kita. Dalam perkembangannya, khususnya saat reformasi yang dilakukan oleh masyarakat Protestan, mengakibatkan pergeseran makna dari istilah ‘penyedia’ itu sendiri yang pada akhirnya membawa konsep ‘penyedia’ bukan hanya berpatok pada Tuhan, melainkan harus dengan usaha manusia untuk mendapatkan segala sesuatu sebagai pemenuhan kebutuhannya. Dan pada era yang lebih modern, dimana istilah ‘penyedia’ dipatokkan dalam konsep kenegaraan, maka maknanya pun berubah. Pada dasarnya, ‘penyedia’ adalah sebuah konsep dalam pemerintahan yang menyatakan bahwa negara memainkan sebuah peran kunci dalam perlindungan dan promosi dari pada ekonomi dan kehidupan layak bagi rakyatnya. Hal itu berdasarkan pada prinsip-prinsip dari persamaan kesempatan, persamaan distribusi kesejahteraan, dan tanggung jawab bersama untuk sesuatu yang tidak bisa terpenuhi oleh sebagian pihak khususnya dalam menyediakan kebutuhan dasar bagi kehidupan yang baik. Istilah umumnya lebih meliputi bentuk-bentuk ekonomi dan organisasi sosial. Sementara itu, dalam hubungannya dengan konsep kesejahteraan negara yang tidak bisa dilepaskan dari istilah ‘negara penyedia’, Britannica.com mengartikan kesejahteraan negara dalam banyak aspek, diantaranya politik, ekonomi, dan juga bisnis. Tapi pada umumnya, kesejahteraan negara berarti sebuah sistem dimana negara mengambil alih tanggung jawab utama dalam menyediakan keamanan dan perlindungan pada aspek sosial dan ekonomi dari populasi negara dengan memberikan jatah pensiun, keuntungan keamanan sosial, jaminan kesehatan gratis, dan hal-hal yang seperti itu. Kadang kala hal ini juga didefinisikan sebagai sebuah negara yang menyediakan layanan bagi populasi penduduk yang ada di dalamnya.

Penjelasan berikutnya akan memasuki kasus-kasus yang terkait dengan kesejahteraan negara yang terjadi di beberapa negara Eropa. Dan kali ini, fokus kajian kita hanya pada tiga negara Eropa, yaitu Prancis, Inggris, dan Swedia.

Pertama adalah Prancis. Aspek negara ‘penyedia’ dan kesejahteraan dari pemerintah Prancis disalurkan melalui perlindungan sosial. Perlindungan sosial di Prancis berdasarkan prinsisp solidaritas, komitmen ini telah dideklarasikan di dalam bab pertama dari the French Code of Social Security. Prinsip-prinsip itu biasa digunakan untuk berbagai kasus. Pada dasarnya prinsip yang digunakan oleh Prancis ini lebih cenderung ke arah dukungan kerjasama yang saling menguntungkan yang dilakukan oleh grup-grup tertentu yang ada di dalam suatu masyarakat dimana mereka akan melakukan tindakan kerjasama yang pada akhirnya akan mempengaruhi masyarakat lainnya untuk melakukan tindakan yang sama, kelompok itu disebut sebagai mutualist group atau friendly societies. Konsep ini lebih menekankan pada skema nasional Prancis yang disebut sebagai les assurĂ©s sociau yang biasa berkontibusi dan menguntungkan dalam penentuan prinsip persamaan dalam masyarakat. Penekanan yang lain adalah bahwa hubungan solidaritas itu lebih berdasarkan pada sifat ketergantungan. Solidaritas biasanya dimengerti dalam istilah yang berhubungan dengan kegiatan bersama, tanggung jawab yang saling menguntungkan dan berbagi resiko. Pada dasarnya konsep solidaritas seperti ini sudah mulai diterapkan sejak tahun 1970-an namun mulai dilegalkan dan diperkenalkan dalam format the Revenu Minimum d'Insertion (RMI) pada tahun 1988.

Kasus kedua terjadi di Inggris. Asa Briggs, di dalam sebuah esai klasik tentang konsep kesejahteraan Inggris, mengidentifikasi tiga prinsip yang digunakan sebagai elemen dari format kesejahteraan negara ini. Diantaranya adalah sebuah jaminan dari standar minimum termaasuk minimnya pendapatan, perlindungan sosial dari ketidakamanan, dan tersedianya pelayanan terbaik jika memungkinkan. Dari prinsip-prinsip yang diterapkan ini, Inggris menekankan bahwa model ini disebut sebagai institusional model kesejahteraan yang kunci elemennya adalah perlindungan sosial dan penyediaan layanan kesejahteraan yang berbasis pada hak asasi manusia atau warga negara. Namun hal berbeda terjadi di dalam fakta di lapangan. Konsep kesejahteraan sosial di Inggris tidak berlaku secara sempurna. Fakta menunjukkan bahwa sistem perlindungan memang dilancarkan secara luas meliputi berbagai bidang, tapi keuntungan dan pelayanan yang dikirimkan masih berada dalam taraf rendah. Perlindungan sosial yang disediakan tidak merata dan pelayanan terhadap kebutuhan utama masyarakat masih dijatah secara ketat.

Dan kasus yang ketiga adalah Swedia. Model kesejahteraan yang ditawarkan oleh Swedia bisa dianggap sebagai bentuk paling ideal dari konsep kesejahteraan yang diberlakukan oleh negara-negara lain di Eropa. Model ini menawarkan perlindungan institusional dalam artian model ini menawarkan suatu konsep penyejahteraan yang lingkupnya lebih luas bagi masyarakatnya. Model ini bisa dianggap lebih baik dari model yang dijalankan oleh Inggris dalam area persamaan sosialnya. Model institusional-redistributif milik Titmuss mengkombinasikan prinsip-prinsip dari pelayanan sosial yang komprehensip dengan konsep egalitarianisme. Fakta ini dapat dianggap sebagai sistem atau model yang ideal. Perlindungan sosial tidak lagi diasosiasikan dengan persamaan. Sistem kesejahteraan di Swedia melihat konsep ini dengan jangkauan yang lebih luas dari negara lainnya walaupun masih ada persamaan karakteristiknya. Ringen menggambarkan bahwa sistem ini seperti ‘selective by occupational experience’ yang mengetengahkan kepentingan dari adanya persamaan, kadang diidentifikasi dengan konsep solidaritas dengan kerjasama yang telah diatur sedemikian rupa. Model ini juga disebut 'solidaristic wage policy'.

Memasuki ke ranah tentang bentuk legitimasi dan kompetensi dari konsep kesejahteraan bangsa Eropa, pada kenyataannya, negara-negara di Eropa telah mendapatkan kesejahteraan dan juga mengembangkan penyediaan kesejahteraannya itu sebelum Traktat Roma ditandatangani pada tahun 1957. Kemudian, saat EEC didirikan sebagai pasar bersama, secara tidak langsung hal itu mempengaruhi dalam peningkatan kondisi kerja dan juga meningkatkan standar hidup bagi populasi masyarakat yang bekerja. Kondisi tersebut telah membuat keharmonisan dari sistem sosial di negara-negara Eropa. Seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa mekanisme dari kesejahteraan dapat dicapai dengan keterlibatan negara, karena hal itu akan berrelasi dengan hubungan yang lebih dekat antar negara dan aspek sosial, seperti mata pencaharian, undang-undang buruh dan kondisi kerja, edukasi, kesehatan dan keamanan sosial. Kesejahteraan sosial yang merambah ke negara-negara Eropa didasarkan oleh kebijakan sosial yang datang dari kebijakan ekonomi. Pada akhirnya di tahun 1990-an, aspek sosial yang telah tersebar di negara-negara Uni Eropa mendapatkan legitimasinya yang dirintis oleh Komisi Eropa dibawah kepemimpinan Jacques Delors. Dan dalam beberapa tahun kemudian, kebijakan sosial akhirnya didukung oleh Maastricht (1992) dan Traktat Amsterdam (1992). Akan tetapi, kebijakan sosial menjadi isu yang memanas di dalam tahun 1990-an, karena negara-negara di Eropa menghadapi kelambatan pertumbuhan ekonominya dan masalah pengangguran.

Jika kita berbicara tentang kesejahteraan sosial Eropa, setiap negara di Eropa memiliki sentuhan berbeda dalam konsep kesejahteraannya. Seperti halnya di United Kingdom yang menekankan perlindungan sosial dari ketidakamanan, penyediaan pelayanan terbaik jika memungkinkan. Dalam hal ini kita menyadari bahwa konsep kesejahteraan berhubungan dengan aspek sosial dan ekonomi, karena saat ekonomi kita tumbuh dengan baik, maka aspek sosial seperti edukasi, permintaan terhadap pekerja juga bisa dipenuhi. Di negara-negara di Eropa, kita dapat melihatbentuk nyata dari kesejahteraan negara, karena sistem pemerintahan yang mereka jalankan telah benar dan baik. Hal ini berarti bahwa pemerintah telah mencapai posisi mereka untuk memberikan perhatian besar pada kehidupan masyarakat mereka dan tidak ada kasus korupsi yang cukup besar dalam mekanisasi kerja mereka. Selain itu, keberadaan pajak yang tinggi yang diterapkan bagi rakyat juga berpengaruh besar. Meskipun rakyat telah mendapatkan pelayanan dan dapat memenuhi kebutuhan mereka, seperti perlindungan kesehatan, edukasi, dan sebagainya, tapi mereka harus membayar pajak tinggi pada pemerintah yang akan didistribusikan kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi, dengan kondisi seperti itulah pencapaian kesejahteraan dapat tercapai di negara-negara Eropa

Referensi.

Randall, David, “Providence”, Europe 1450 t0 1789: Encyclopedia of the Early Modern World. The Gale Group Inc. 2004. Encyclopedia.com, 30 November 2009 (http://www.encyclopedia.com)

McGuigan, Brendan, ‘What is Welfare?’, Wisegeek.com, 2009 (http://www.wisegeek.com/what-is-welfare-.htm)

Carpenter, Mick, ‘Welfare State’, Answer.com, 2009 (http://www.answers.com/topic/welfare-state)

Brigs, A., The Welfare State in historical perspective, European Journal of Sociology, 1961, (http://www2.rgu.ac.uk/publicpolicy/introduction/wstate.htm)

Ringen, S., The possibility of politics, Clarendon Press., 1989 (http://www2.rgu.ac.uk/publicpolicy/introduction/wstate.htm)

http://www.answer.com (accessed on November 30, 2009)

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/639266/welfare-state (accessed on November 30, 2009)

http://www2.rgu.ac.uk/publicpolicy/introduction/wstate.htm (accessed on November 30, 2009)

http://www.answers.com/topic/welfare-state-international (accessed on November 30, 2009)


No comments:

Post a Comment